domingo, 7 de outubro de 2007

Wajar Railos dan Alfredo ditangkap

Sangat tidak mengherankan kalau Railos ditangkap dan juga sangat tidak mengherankan kalau Alfredo ditangkap. Sayang, kalau saya tidak salah, pasal mengenai subversi yang ada pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia yang masih dipakai di Timor Leste sudah dihapus sehingga perbuatan Railos dan Alfredo dkk, paling hanya kena tindakan kriminal biasa. Tinggal apakah hakim nanti akan menghukum mereka dengan tuduhan pembunuhan terencana atau tidak, hal mana bisa memberatkan atau meringankan.

Alfredo sendiri, sekarang sudah tidak ada pilihan lain selain hanya tunggu ditangkap dan menjalankan hukuman karena Alfredo tidak bisa mendalilkan bahwa dia masih tetap sebagai tentara karena sebagai tentara, dia harus punya disiplin hadir setiap hari di markasnya. Tapi kenyataan dia sudah tidak mematuhi disiplin dasar tentara yaitu hadir di markasnya setiap hari. Maka otomatis, dia dikategorikan mangkir dari tempat tugas alias dikategorikan disersi dari dinas kemiliteran. Dengan demikian gugur tuntutan dia bahwa dia masih tetap sebagai tentara. Dengan demikian maka status Alfredo adalah buronan atas tindakan kriminal dan disersi dari dinas kemiliteran kalau memang ada undang-undang tentara yang meliputi perbuatan demikian.

Bagi Alfredo hanya ada dua pilihan. Pertama, menyerahkan diri agar dihukum seumur hidup atas perbuatanya atau ; Kedua, dia memilih jalan radikal dengan memproklamirkan Timor Loromonu Merdeka. Dengan demikian dia masih ada posisi tawar politik atau bargaining position untuk menuntut putusan politik dari Negara Timor Leste bahwa kalau tuntutan penyelesaian kasusnya dengan putusan politis tidak terpenuhi maka dia akan memproklamirkan kemerdekaan bagi Timor Loromunu. Dengan move seperti ini, maka posisi Alfredo akan beralih dari disertir atau kriminal buronan menjadi pemberontak (beligerent) dan dia bisa meminta perlindungan hukum Internasional kepada PBB sebagai pemberontak yang ingin memerdekakan suatu wilayah. Urusan PBB akan memberikan perlindungan atau ada negara yang ingin mengakui perjuangannya untuk memerdekakan Timor Loromonu, itu adalah hal lain. Yang penting dia merubah haluan dari buronan negara menjadi pemberontak (freedom fighter) yang ingin melepaskan diri dari negara induk.

Dengan dia memproklamirkan kemerdekaan bagi negara Timor Loromonu, maka ada peluang bagi dia untuk mencari pengakuan negara lain seperti posisi Taiwan dengan Cina. Dengan demikian dia bisa meminta PBB untuk meminta negara Timor Leste tidak memburunya sebagai buronan kriminal. Dia bisa mulai membangun kekuatan tentaranya seperti Taiwan terhadap Cina. Dia bisa mulai menerbitkan pasportnya seperti Taiwan. Dia bisa memulai hubungan dagang dengan negara2 yang ingin melakukan hubungan dagang dengannya. Dan dia bisa meminta bagian dari hasil Timor Gap untuk dibagikan kepada Negara Timor Loromonu.

Dengan move seperti ini, status Alfredo akan berubah dari kriminal yang diburu negara menjadi pemberontak yang harus dilindungi oleh hukum internasional dengan status sebagai "beligerent" atau "freedom fighter". Statusnya akan menjadi seperti Falintil di masa perjuangan. Hanya perbedaannya, pada waktu itu Falintil tidak bisa memulai menjalin hubungan dagang dengan negara lain karena dia tidak menguasai suatu wilayah yang berbatasan langsung dengan negara lain. Hal mana akan berbeda bagi Alfredo jika dia memproklamirkan Covalima atau Oecusse sebagai Ibu kota negara Timor Loromonu dan kedua kota ini mempunyai perbatasan langsung dengan Indonesia, sehingga Negara Timor Loromonu ini bisa langsung melakukan kontak dagang dengan Indonesia, hal mana bisa diterima Indonesia sebagaimana hubungan dagang antara Indonesia dengan Taiwan yang tidak mempengaruhi hubungan politik antara Cina dan Indonesia.

Semuanya tentu akan dikembalikan kepada jiwa aventurir dari Alfredo dkk untuk memilih mendekam di penjara seumur hidup atau mencari peluang politik lain yang dapat memberinya kebebasan untuk menghirup udara bebas sebagai orang yang tetap dihormati dan membangun suatu negara yang mungkin akan lebih baik dari Timor Leste karena mungkin Timor Loromonu akan mendapatkan lebih banyak jatah Timor Gap dibandingkan negara Timor Leste seandainya Negara Timor Leste tinggal wilayah Baucau, Viqueque dan Lospolos, dan semua wilayah lainnya memilih bergabung dengan negara Timor Loromonu. (Salah mimpi kali yeee si Alfredo).


Salam untuk semua pembaca.

Basilio Araujo

Sem comentários: